Tunjukkan Protes, Alumni Columbia University Bakar Ijazah

CampusNet – Para alumni Columbia University membakar ijazahnya masing-masing di tengah perayaaan kelulusan angkatan 2025. Tindakan ini merupakan bentuk protes yang ditujukan untuk rasa solidaritas terhadap mahasiswa-mahasiswa lain yang memprotes perang Israel di Gaza. Selain itu, kesempatan ini digunakan untuk menunjukkan kemarahan mereka terhadap Columbia University yang telah bekerja sama dengan peraturan pemerintahan Trump.

Pernyataan dari salah satu alumni

ā€œUniversitas pada dasarnya tunduk pada pemerintahan Trump. Sebagai alumni universitas ini, saya merasa malu. Saya di sini hari ini untuk memprotes cara universitas memperlakukan mahasiswanya,ā€ kata salah satu Alumni Columbia University, Josh Dubnau.

Penyebab aksi protes

Aksi protes ini juga terjadi pada saat upacara wisuda satu hari sebelumnya. Presiden Sementara Columbia University, Claire Shipman, di caci maki usai mengeluarkan pernyataan bahwa seorang mahasiswa pascasarjana Mahmoud Khalil harus absen saat penerimaan ijazah. Sebab, Khalil ditahan di penjara sejak bulan Maret lantaran perannya saat protes pro-Palestina di lingkungan kampus. Selain itu, Khalil juga dideportasi meski tercatat sebagai penduduk tetap yang sah dan tidak ada catatan kriminal. Namun, pemeritahan Trump mengklaim bahwa keberadaannya di AS telah mengancam kebijakannya dalam mencegah antisemitisme. 

Pada Maret 2025, dana federal sebesar US$400 juta (setara dengan Rp6,5 triliun) terancam ditahan oleh pemerintahan Trump bagi para universitas yang dianggap menolerir antisemitisme di kampusnya. Agar dana tersebut tidak dibatalkan, Columbia University menyetujui daftar tuntutan ā€œuntuk memerangi diskriminasi, pelecehan dan antisemitismeā€.

Reaksi atas kebijakan pemerintahan Trump 

Kalangan akademisi AS mengutuk upaya itu secara luas sebagai tindakan pemerintah yang melampaui batas. Sementara itu, Columbia University menghadapi kecaman karena tidak mengambil sikap yang lebih tegas atas keputusan tersebut. 

Baca juga: Donald Trump Larang Harvard Menerima Mahasiswa Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *