CampusNet – Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menonaktifkan status mahasiswa baru (maba) bernama Dwi Hartono, yang sebelumnya tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Magister Manajemen (S2 MM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM Kampus Jakarta. Keputusan ini diambil setelah Dwi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank, Muhammad Ilham Pradipta.
UGM Tegaskan Dukungan pada Proses Hukum
Penonaktifan mahasiswa baru tersebut diumumkan melalui surat resmi Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari. Status nonaktif berlaku selama Semester Gasal 2025/2026, sambil menunggu proses hukum yang berjalan.
Pihak kampus menegaskan bahwa keputusan ini adalah bentuk dukungan UGM terhadap penegakan hukum. Meski demikian, UGM tetap menjunjung asas praduga tak bersalah, sekaligus menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme institusi.
Kronologi Kasus
Kasus ini menyeret total 15 orang tersangka yang telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Dwi Hartono sendiri diamankan bersama dua tersangka lain di Solo, Jawa Tengah.
Korban, Muhammad Ilham Pradipta, ditemukan meninggal dunia dengan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul serta dugaan kekurangan oksigen. Tragedi ini memicu perhatian publik karena melibatkan seorang mahasiswa sekaligus pengusaha muda.
Profil Dwi Hartono
Selain berstatus mahasiswa baru UGM, Dwi Hartono dikenal sebagai pengusaha bisnis bimbingan belajar online. Keterlibatannya dalam kasus pidana ini menjadi sorotan tajam karena dinilai mencoreng nama baik akademisi muda dan dunia pendidikan.
Sikap UGM
UGM menyatakan mengecam keras tindak kekerasan yang mengakibatkan wafatnya Muhammad Ilham Pradipta. Pihak kampus juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mendorong proses hukum agar berjalan transparan, tuntas, dan berkeadilan bagi seluruh pihak.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi peringatan penting bagi dunia pendidikan bahwa integritas, moralitas, dan etika harus dijaga setinggi-tingginya, tidak hanya di ruang akademik tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. UGM menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung penegakan hukum serta menjaga nama baik institusi sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.