Urgensi Mengatasi Ngaret dalam Manajemen Waktu Mahasiswa

CampusNet – Mahasiswa sering menghadapi tantangan manajemen waktu, apalagi ketika kebiasaan terlambat—atau kebiasaan ngaret—biasa berlangsung di lingkungan kampus. Fenomena ini muncul karena banyak orang terbiasa menunda, lupa jadwal, atau bahkan bangga datang telat, sehingga menyulut frustrasi dan menghambat produktivitas. Untuk itu, penting bagi mahasiswa mengubah pola pikir, serta menerapkan strategi efektif agar kebiasaan ini tidak terus menular dan mengganggu kehidupan akademik dan sosial.

Mengapa kebiasaan ngaret harus dihentikan?

Mengutip sejumlah tulisan, penyebab kebiasaan ngaret termasuk lupa jadwal, kebiasaan buruk sejak kecil, ketiduran, atau gangguan eksternal seperti kemacetan dan cuaca buruk. Budaya “kasih toleransi” malah memperkuat kebiasaan ini sehingga jadi sadar-sadar sudah melekat dalam dinamika kampus. Dampaknya nyata: jadwal jadi molor, rapat tertunda, dan penyelenggaraan kegiatan terganggu. Hal ini makin terlihat ketika mahasiswa harus menyesuaikan ulang jadwal bersama teman yang datang terlambat. Efeknya, rasa frustasi dan penurunan efisiensi terus meningkat jika tidak segera ditangani.

Cara praktis mengatasi kebiasaan ngaret

Untuk mahasiswa, solusi yang langsung bisa diaplikasikan adalah:

  1. Kelola waktu secara proaktif: catat jadwal dengan alarm, bagikan tugas secara rinci, dan prioritaskan setiap aktivitas.
  2. Hargai waktu orang lain: sadar bahwa datang tepat waktu menunjukkan profesionalitas, menghargai teman, dan menjaga reputasi.
  3. Antisipasi hambatan eksternal: siapkan buffer waktu untuk menghadapi macet, cuaca, atau masalah transportasi—sehingga tetap bisa tiba tepat waktu.
  4. Habituasi disiplin: mulai menerapkan kebiasaan kecil, seperti berangkat lebih awal atau menyelesaikan persiapan sehari sebelumnya, agar tidak terburu-buru esok hari.

Langkah-langkah ini berakar dari manajemen waktu yang efektif, dan bisa memutus lingkaran buruk kebiasaan ngaret yang selama ini berlaku.

Dampak Akademik dari kebiasaan ngaret

Ketika mahasiswa sering ngaret, ia justru melewatkan momen penting seperti diskusi kelas, kuliah tamu, atau ujian formatif. Hal ini memengaruhi pemahaman materi dan bisa berujung pada nilai rendah. Ditambah lagi, reputasi buruk bisa terbentuk, sehingga dosen lebih selektif mempercayakan tugas rotasi kelompok atau presentasi. Karena itu, menghilangkan kebiasaan ini tidak hanya soal disiplin waktu, tetapi juga soal menjaga kinerja akademik dan relasi profesional di kampus.

Mahasiswa dapat secara aktif mengubah rutinitas dengan menghitung waktu perjalanan, memanajemen tugas, hingga menetapkan deadline pribadi yang realistis. Dengan begitu, mereka bisa menghindari keterlambatan yang disengaja atau tidak disengaja. Kelola jam tidur, siapkan tas atau bahan kuliah di malam sebelumnya, dan tanamkan pentingnya menghargai waktu. Semua itu akan menggantikan budaya santai yang memicu kebiasaan ini.

Akhir kata, mengatasi kebiasaan ngaret adalah tentang membentuk rasa tanggung jawab, kedisiplinan, dan manajemen waktu yang sehat. Mahasiswa yang berhasil menjadikan tepat waktu sebagai kebiasaan justru akan mendapat banyak kesempatan—entah berupa rekomendasi, peluang riset, atau kesan profesional—daripada yang sering terlambat. Mari fokus dan kendalikan waktu Anda agar lebih produktif dan terpercaya.

Baca juga: Waspada, Ini Kebiasaan Buruk Mahasiswa yang Harus Dihindari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *