CampusNet – Gap year atau jeda tahun setelah lulus sekolah sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi bukanlah keputusan yang sepele. Gap year adalah periode jeda waktu yang diambil pelajar untuk menunda pendidikannya selama satu tahun. Biasanya dilakukan setelah lulus SMA sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Gap year dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti traveling, volunteering, magang, atau belajar hal baru.
Namun, ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan oleh pelajar. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang menjadi acuan sebelum memutuskan untuk mengambil gap year.
1. Kenali Diri Sendiri
Sebelum memutuskan untuk gap year penting untuk mengenal diri sendiri karena waktunya bisa kamu gunakan untuk mengeksplor banyak hal. Jika tidak mengenal diri sendiri, maka kita menyadari bakat dan potensi diri kita yang sebenarnya. Jangan sampai kamu malah jadi semakin bingung dan belum menentukan jati diri. Tentukan apa yang benar-benar kamu sukai dan kuasai. Ini bisa menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi minat yang mungkin tidak sempat kamu tekuni selama sekolah. Buat juga prinsip-prinsip tertentu yang akan kamu pegang teguh agar tidak mudah kehilangan motivasi
2. Tujuan Gap Year
Hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah menentukan tujuan utamanya atau menentukan apa yang ingin kamu capai selama setahun ini. Setiap orang tentu memiliki passion yang berbeda-beda dan tak jarang seseorang melakukan ini untuk beristirahat sejenak dari beban akademik.
Memiliki tujuan yang jelas akan membantumu dalam menentukan kegiatan yang tepat selama gap year dan membuat keputusan yang efektif tanpa membuang-buang waktu. Maka tentukan apakah kamu ingin menggunakan waktu ini untuk mengenal diri lebih baik, mengembangkan keterampilan baru, mendapatkan pengalaman kerja, melanjutkan pendidikan karena belum tembus perguruan tinggi negeri atau menjelajahi dunia melalui traveling dan volunteer.
Kamu bisa coba SMART goals untuk menentukan tujuan dengan efektif, baca selengkapnya di sini : SMART Goals : Tingkatkan Produktivitas Belajar Mahasiswa.
3. Perencanaan Gap Year
Setelah menentukan tujuan, kamu perlu membuat rencana yang matang untuk mencapainya. Rencana ini harus mencakup durasi, kegiatan, biaya, sumber dana, dan kegiatan setelah gap year. Carilah informasi sebanyak-banyaknya, termasuk kegiatan, biaya, dan dananya.
Kamu harus menyusun anggaran yang realistis. Pertimbangkan sumber pendanaan seperti tabungan, beasiswa, atau pekerjaan paruh waktu. Jangan lupa, berdiskusilah mengenai rencana kamu dengan orang tua, guru, atau orang terdekat yang lebih dewasa dan berpengalaman agar mendapat masukan dan dukungan dari mereka
4. Manfaat
Gap year bisa memberikan berbagai manfaat seperti, lebih dewasa, persiapan akademis, keterampilan baru, menemukan passion, mendapat teman baru, dan lain-lain. Kamu akan mengeksplor berbagai kegiatan dan menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah. Sehingga lebih mandiri dan matang secara emosional.
Selain itu, ini dapat membantumu untuk mengembangkan diri, baik secara pribadi maupun profesional. Kamu bisa mempelajari keterampilan baru yang bermanfaat di masa depan atau meningkatkan skill yang sudah kamu miliki. Kemudian juga dapat membantumu membangun jaringan dengan orang-orang baru dari berbagai latar belakang. Setelah beristirahat dari aktivitas akademis, kamu mungkin merasa lebih siap menghadapi tantangan kuliah.
5. Tantangan dan Risiko
Gap year bukanlah hal yang mudah dan memiliki tantangan dan risiko yang perlu pertimbangan. Pahami juga berbagai tantangan dan risiko yang mungkin kamu hadapi, seperti biaya, stigma sosial, sulit kembali ke rutinitas akademis. Beberapa kegiatan, seperti traveling atau kursus tambahan, memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Perlu perencanaan keuangan yang matang agar tidak menjadi beban. Ada kemungkinan kamu akan sulit beradaptasi lagi ke rutinitas pendidikan yang padat saat awal menempuh pendidikan. Dengan begitu, membutuhkan rencana belajar yang matang dan motivasi yang kuat.
Selain itu, di beberapa kalangan, gap year masih hal negatif dan dapat menimbulkan stigma. Hanya membuang-buang waktu dan tanda ketidakdisiplinan. Beberapa orang beranggapan ini bisa membuat pelajar tertinggal dari teman-teman sebayanya. Belum lagi tekanan sosial lingkungan sekitar karena istilah ini belum terlalu terkenal di indonesia. Tekanan sosial, seperti kewajiban langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ini juga bisa mengurangi semangat dan motivasimu bila belum cukup kuat menghadapinya,
Dengan demikian, gap year bukan hal sepele dan tidak bisa dilakukan semua orang. Di samping manfaatnya, banyak juga tantangannya. Gap year bukanlah kegiatan yang bisa kamu lakukan saat gagal masuk perguruan tinggi. Maka membutuhkan pertimbangan matang. Namun, di sisi lain ini adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, jadi nikmatilah prosesnya agar mendapat pengalaman berkesan.