Belajar Mengenal Diri dari Berkebun

Berkebun dari Rumah

CampusNet – Melihat sesuatu yang hijau rasanya selalu menenangkan. Jajaran tumbuhan yang tertata rapi dengan wanginya yang khas dapat menjadi relaksasi tersendiri. Oleh karena itu tidak jarang banyak orang yang berkebun dari rumahnya. Apalagi dengan rutinitas yang cukup penat, kegiatan ini bisa menjadi pilihan untuk pelarian sementara sembari menyalurkan hobi. 

Melalui video dalam saluran Mako Talk – Memahami Diri dengan Berkebun, ada begitu banyak refleksi dan pembelajaran menarik. Rara Sekar dan Ben Laksana membagikan pengalamannya. Ternyata kebiasaan ini bermula saat mereka melaksanakan studi di Selandia Baru dengan kebiasaan orang-orang disana yang gemar berkebun.

Bahkan, beberapa koleganya sering menghadiahkan mereka hasil kebunnya. Hal ini menjadi cerita menarik yang ternyata mendorong mereka untuk berkebun. Walaupun awalnya sebagai adaptasi terhadap budaya baru, namun begitu banyak dampak dari berkebun yang mereka rasakan. Termasuk sebagai sarana untuk mengenal diri lebih jauh dan menjaga kesehatan mental. 

Ternyata Tidak Sulit

Dari cerita Rara dan Ben, mereka mulai dengan coba-coba. Menurut mereka berkebun ternyata tidak sesulit itu asal mau terus belajar dan menyesuaikan caranya. Bahkan mereka sampai meminjam buku di perpustakaan dan memotret bagian yang penting sebagai modal praktiknya. 

Pembelajaran pertama dari berkebun yang bisa kita ambil adalah mengoptimalkan potensi yang ada di sekitar. Jika harus menunggu untuk menjadi ahli pertanian, maka Rara dan Ben tidak akan pernah memulai. Tapi, mereka mau untuk terus belajar sambil mempraktekan hasil temuannya pada kebun sederhana mereka. 

Berkebun itu sebuah proses, tidak hanya saat memulai tapi saat pengerjaannya juga akan ada begitu banyak hal-hal yang bisa kita temukan dan pelajari. Tidak selalu hal yang dibaca dapat tersedia, maka disinilah poin untuk beradaptasi menjadi solusinya. Ataupun memanfaatkan apa yang kita miliki dengan optimal. 

Melihat dari Akar

Tampilan tanaman yang indah adalah hal yang sering diperhatikan. Akan tetapi, kondisi dari dalam tanah merupakan hal yang lebih penting. Khususnya bagi tanaman pangan agar dapat menghasilkan tanaman konsumsi yang baik. Perawatan sesuatu dari akarnya bisa menjadi metafora bagi lingkungan hidup kita. 

“Aku selalu bayangin, tanah itu jadi metafor untuk lingkungan kita. Apa sih yang kita butuhkan untuk jadi tanaman yang sehat?” Kata Rara dalam Memahami Diri dengan Berkebun.

Poin kedua ini sangat menarik, karena menjadikan akar tanaman sebagai analogi dalam kehidupan kita. Sebagaimana tanaman yang menyerap air dan unsur haranya dari akar, kita juga menyerap segala hal dari lingkungan dan gaya hidup kita. Serapan lingkungan inilah yang membentuk “buah-buah” atau karakter, fisik, dan sifat dari diri kita. 

Baca Juga: Selalu Ada Caranya Untuk Self Love

Pentingnya memahami kebutuhan diri, menjaga pola hidup, dan beradaptasi dengan lingkungan merupakan kuncinya. Analogi ini dapat menjadi pendorong kita untuk mengenal dan memahami diri lebih lanjut. Bahkan dalam prosesnya, ada begitu banyak manfaat lain yang muncul dari kegiatan berkebun.

Dari awal proses berkebun tentu tidak akan langsung berhasil. Dari ini kita bisa belajar untuk menerima kegagalan dan berdamai dengan ekspektasi. Lalu, berkebun itu juga merupakan proses yang panjang, sehingga kita bisa belajar untuk bersabar dan bekerja dengan tenang. Jadi, menurutmu, apa pembelajaran lain dari berkebun?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *