CampusNet – Elon Musk, pemimpin tertinggi Tesla dan SpaceX, diperkirakan akan diangkat ke pemerintahan Trump. Trump sedang mempertimbangkan untuk menunjuk Musk pada posisi penting yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas administratif. Spekulasi ini menarik perhatian publik karena keterlibatan Musk dalam inovasi teknologi dan kemampuannya memimpin proyek berskala besar.
Simak profilnya berikut ini.
Siapa Sosok Elon Musk?
Elon Musk, lahir di Pretoria, Afrika Selatan, tahun 1971, adalah sosok visioner di balik perusahaan seperti Tesla, SpaceX, dan Neuralink. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar pada teknologi, bahkan menciptakan program komputer sendiri pada usia 12 tahun.
Awal Karir Elon Musk dan Kesuksesan di Sillicon Valley
Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang Fisika dan Ekonomi, Musk memulai karier dengan mendirikan Zip2, platform panduan kota online, yang kemudian menjualnya seharga $300 juta. Ia melanjutkan dengan mendirikan X.com, yang menjadi PayPal, lalu diakuisisi eBay senilai $1,5 miliar.
SpaceX: Jalan Menuju Mars
Musk mendirikan SpaceX untuk mewujudkan impian menjadikan manusia spesies multiplanet. Perusahaan ini berhasil menurunkan biaya eksplorasi luar angkasa melalui roket, dengan visi membawa manusia ke Mars melalui proyek Starship.
Revolusi Energi Berkelanjutan Melalui Tesla
Sebagai CEO Tesla, Musk mempopulerkan kendaraan listrik dan energi bersih. Model seperti Tesla Model 3 dan Cybertruck menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan inovasi teknologi. Misinya: mempercepat transisi dunia ke energi terbarukan.
Neuralink dan The Boring Company
Selain eksplorasi luar angkasa dan energi, Musk mendirikan Neuralink, yang mengembangkan antarmuka otak-komputer untuk meningkatkan fungsi otak. The Boring Company berfokus pada solusi transportasi bawah tanah untuk mengurangi kemacetan.
Akuisisi Twitter dan Kontroversi
Tahun 2022, Musk mengakuisisi Twitter (kini X) senilai $44 miliar. Langkah ini memicu perdebatan tentang kebebasan berpendapat dan moderasi konten. Meski sering mendapatkan kritik, Musk menegaskan pentingnya transparansi dan demokratisasi media sosial.
Elon Musk, dengan pengaruhnya yang besar sebagai CEO Twitter/X, kini terlibat dalam keputusan-keputusan penting terkait pemerintahan Donald Trump. Meskipun perannya semakin terlihat dalam menentukan calon-calon kabinet, seperti di posisi Departemen Pendidikan dan Perdagangan. Trump sering menyambut kehadiran Musk, dengan campur tangannya dalam transisi pemerintahan ini.