CampusNet – “Skripsi”, Sebuah kata yang terdengar menyeramkan bagi sebagian mahasiswa. Acapkali kata “skripsi” dapat membuat mahasiswa yang mendengarnya secara tiba – tiba merenung terdiam, mengeluh, bahkan terlihat sangat tertekan. Tugas atau proyek akhir dalam perkuliahan yang menjadi pintu menuju kelulusan ini justru terasa seperti tembok tinggi yang sangat sulit untuk ditembus. Namun di sisi lain, menyelesaikan skripsi sebenarnya dapat menjadi proses yang penuh dengan pembelajaran apabila kita memiliki pola pikir dan juga motivasi yang tepat untuk menyelesaikannya. Lalu bagaimana cara untuk membangkitkan motivasi atau semangat dalam diri untuk dapat menyelesaikan skripsi yang sudah tidak mungkin atau mustahil untuk diselesaikan? Tanamkan pola pikir berikut agar kalian dapat membangkitkan semangat dalam diri!
Skripsi Bukan Sekedar Beban
Skripsi memang identik sekali dengan beban yang sangat berat. Terdapat banyak sekali ujian yang dirasakan oleh mahasiswa ketika proses mengerjakan skripsi ini, mulai dari dosen pembimbing yang sulit dihubungi dan jarang memiliki waktu untuk ditemui, revisi terus menerus yang tak kunjung habis, hingga kemudian membuat mahasiswa menjadi malas menyelesaikan skripsi karena hal – hal tersebut, akibatnya skripsi yang seharusnya diselesaikan menjadi terbengkalai begitu saja.
Perlu kita tanamkan pola pikir bahwa skripsi bukan hanya sekedar beban, melainkan bentuk pembelajaran seperti tugas – tugas lainnya. Menyusun skripsi tidak hanya tentang teori dan data, melainkan esensi dari skripsi itu sendiri adalah bagaimana kita dapat menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis.
Manfaat Mengerjakan Skripsi
Kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan secara sistematis tidak hanya berlaku pada saat kita mengerjakan skripsi, namun jauh lebih bermanfaat daripada itu. Di dunia kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat menyelesaikan masalah dengan baik, runut dan sistematis. Begitu pun dalam kehidupan sehari hari, kita harus menyelesaikan masalah apapun itu dengan runut dan sistematis. Terdapat langkah – langkah logis yang berurutan untuk memecahkan suatu masalah, hal tersebut dapat kita pelajari pada saat mengerjakan skripsi.
Selain itu, menyusun atau mengerjakan skripsi juga mengajarkan kita untuk menjadi disiplin. Contohnya yaitu seperti pada saat ingin melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing. Kita mengetahui betapa padatnya kegiatan dari dosen pembimbing, maka kita hadir untuk melakukan sesi bimbingan tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Kita bisa melakukan manajemen waktu dengan baik, menghitung mulai dari kapan waktu untuk bangun tidur, melakukan persiapan, estimasi berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan dari rumah menuju kampus, hingga waktu mengerjakan naskah skripsi tersebut untuk bimbingan berikutnya. Mengerjakan skripsi mengajarkan kita mengenai manajemen waktu dan membantu kita untuk bisa menjadi pribadi yang disiplin.
Mengerjakan skripsi juga membantu kita untuk melakukan evaluasi diri untuk meningkatkan kualitas diri. Melalui revisi – revisi yang tak kunjung selesai tersebut lah kita bisa belajar untuk mengevaluasi diri, mengetahui dimana letak kesalahan yang harus kita perbaiki agar karya tulis kita menjadi semakin baik dan tidak keliru. Dengan berbenah diri atau melakukan evaluasi diri, maka kita dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri sebab kita belajar dari kesalahan yang kita perbuat agar kita tidak mengulanginya lagi.
Menyelesaikan skripsi juga menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang bertanggungjawab, karena telah menyelesaikan tugas besar yang ditujukan kepada kita. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri akibat menyelesaikan tugas besar yang dilimpahkan kepada kita.
Alih – alih selalu mengeluh dan merasa malas mengerjakan skripsi sehingga skripsi kita terbengkalai, mari kita perbaiki pola pikir kita agar dapat merasakan manfaat mengerjakan skripsi dalam implementasi kehidupan kita sehari – hari.
Temukan dan Tentukan Motivasi Personal
Temukan dan tentukan motivasi personal untuk dapat menyelesaikan skripsi. Tanyakan pada diri apa alasan kita untuk segera menyelesaikan skripsi. Alasan untuk menyelesaikan skripsi cukup beragam, mulai dari ingin membahagiakan orangtua, target ingin menyelesaikan kuliah 3,5 tahun dan mendapat predikat cumlaude, atau ingin cepat lulus agar dapat segera bekerja dan punya penghasilan sendiri.
Contoh – contoh di atas merupakan sedikit dari sekian banyak alasan personal untuk menyemangati diri agar dapat segera menyelesaikan skripsi. Mungkin dapat kita tulis di notes pada smartphone, agar ketika rasa malas muncul kita dapat melihat catatan tersebut dan menjadi pengingat agar tidak bermalas – malasan lalu segera menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan dan juga menentukan apa personal goal atau motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.
Networking atau Berjejaring
Sebisa mungkin untuk tidak mengerjakan skripsi sendirian atau dalam prosesnya merasa kesepian. Berbincang, berdiskusi, dan saling menyemangati antar teman dapat membantu kita untuk tidak merasa sendirian dalam proses mengerjakan skripsi. Bercengkrama dengan teman merupakan salah satu bentuk dari stress release, agar tidak selalu memikirkan betapa sulitnya menyelesaikan skripsi. Berbincang dan berdiskusi dengan teman juga dapat membuka serta menambah wawasan, yang mungkin dapat membantu proses skripsi kita yang sedang stuck. Berjejaring baik untuk menjaga kewarasan, agar kita tidak gila sendirian.
Skripsi bukan hanya sekedar beban, melainkan proses pembelajaran. Kita bisa menambah wawasan dan relasi baru dengan berjejaring, kita bisa belajar mengelola dan menghargai waktu dengan baik, kita bisa menjadi lebih disiplin, kita bisa belajar menjadi pribadi yang bertanggungjawab, hingga belajar bagaimana caranya memecahkan masalah secara logis, runut dan sistematis. Segala hal yang kita lakukan pada saat mengerjakan skripsi, dapat kita implementasikan dalam kehidupan.
Menyelesaikan skripsi memang tidak mudah, namun bukan berarti mustahil. Oleh karena itu, mari bangkitkan semangat dalam diri, dan mulai mengerjakan skripsi!
Baca juga: Menulis Skripsi dalam 3 Bulan, Mungkinkah?