CampusNet – Universitas Indonesia (UI) adalah perguruan tinggi tertua di Indonesia yang terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat tepat di perbatasan antara Depok dan wilayah Jakarta Selatan. Ada juga kampus yang terletak di Salemba, Jakarta Pusat.
Beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, dan Politeknik Negeri Jakarta pada awalnya merupakan bagian dari UI. Sampai pada akhirnya, perguruan tinggi tersebut memisahkan diri menjadi institusi tersendiri.
UI juga merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia, bersanding dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.
Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar.
75% wilayah UI tidak lain adalah area hijau berwujud hutan kota di mana di dalamnya terdapat 6 danau alam. Sedangkan 25% sisanya adalah sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. Hal ini menjadikan UI s
Dalam sejarahnya, kampus ini bermula dari sekolah tinggi ilmu kesehatan di tahun 1849. Kemudian, cikal bakal UI tersebut berkembang hingga yang kita ketahui saat ini.
Tak heran, UI juga telah melahirkan banyak tokoh publik. Siapa saja tokoh publik terkemuka tersebut? Berikut Ini informasi beberapa di antaranya:
1. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D.
Lahir pada 26 Agustus 1962, beliau merupakan Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini. Seorang ekonom terkemuka Indonesia berdarah Jawa ini mendapatkan gelarnya dari UI pada tahun 1986 dan meraih predikat sebagai lulusan terbaik pada tahun itu.
Beliau merupakan lulusan jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan (ESP) di FE UI. Konsistensinya terhadap isu keuangan makro terlihat dari pemilihan tema skripsi yang beliau pilih ketika menjadi mahasiswa pada saat itu, yaitu tentang peranan uang, sistim keuangan dan peranan bank sentral.
Sri Mulyani adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
2. Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A.
Lahir pada 8 Juli 1957, beliau adalah pengusaha, politikus, dan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 pada Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan ditunjuk kembali menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Moeldoko merupakan alumni Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa Makayasa. Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia.
Disertasinya berjudul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)” membuatnya mendapatkan gelar dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam kemiliteran, puncak kariernnya makin cemerlang setelah menjadi KSAD. Menginjak usia 56 tahun, Moeldoko ditetapkan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum penetapan, Moledoko mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR-RI. Dengan jawaban yang diberikan Moeldoko, membuat 9 fraksi di Komisi I menyetujui Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI.
3. Dr. (H.C.) Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, S.Sos.
Lahir pada 6 September 1973, beliau Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Ketua DPR RI) periode 2019-2024. Puan merupakan perempuan pertama dan orang termuda ketiga, setelah Achmad Sjaichu dan I Gusti Gde Subamia, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR secara tetap.
Sebelumnya, dia merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia antara 2014 hingga 2019, dalam prosesnya juga menjadi perempuan pertama dan orang termuda yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator.
Beliau dulu menempuh pendidikan jurusan Ilmu Komunikasi. Berdasarkan informasi, Puan sempat magang di majalah Forum Keadilan sebagai seorang jurnalis. Dirinya mulai terjun ke dunia politik sejak tahun 2006.
4. Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.
Lahir pada 19 Mei 1965 adalah seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019. Beliau juga merupakan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet tersebut.
Sebelumnya, beliau pernah dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja pada tahun 2014. Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan berhasil memenangkan Pilgub berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek.
Wanita kelahiran Surabaya ini, menjadi mahasiswa UI saat menempuh gelar magister di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Pada tahun 2018.
5. Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra gelar Datuak Maharajo Palinduang, S.H., M.Sc.
Lahir pada 5 Februari 1956, beliau adalah seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia.
Beliau pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie. Setelah itu menjadi anggota DPR/MPR RI dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN. Yusril beberapa kali memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mensahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York.
Yusril merupakan alumni Hukum Universitas Indonesia dan menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.