Bahaya Dunning-Kruger Effect Bagi Mahasiswa!

Dunning Kruger Effect

CampusNet – Mahasiswa harus memiliki sifat yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, sehingga selalu terbuka terhadap ilmu, dapat berpikir kritis dan terus berkembang. Namun, terdapat sebuah bias kognitif yang acapkali menjebak mahasiswa, yaitu Dunning-Kruger Effect.

Bias kognitif Dunning-Kruger Effect tersebut berbahaya bagi mahasiswa, karena dapat menghambat proses belajar dan berkembangnya mahasiswa.

Jadi, apa itu Dunning-Kruger Effect? Yuk kita bahas!

Apa Itu Dunning-Kruger Effect?

Dunning-Kruger Effect merupakan kondisi dimana seseorang merasa bahwa ia memiliki pengetahuan atau kemampuan yang tinggi, sedangkan nyatanya pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut cenderung rendah. 

Individu yang terjebak dalam bias kognitif Dunning-Kruger Effect ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang terlampau tinggi. Pasalnya, individu tersebut akan cenderung merasa bahwa ia sudah banyak belajar, dan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi daripada orang lain. Nyatanya, belum tentu atau bahkan tidak demikian.

Ironisnya adalah individu tersebut tidak menyadari bahwa dirinya memiliki banyak sekali keterbatasan dan juga kekurangan pada dirinya, sehingga sulit untuk menerima kritik dan juga saran dari orang lain.

Terdapat tahapan – tahapan dalam Dunning-Kruger Effect ini, mulai dari puncak kebodohan, hingga akhirnya suatu individu benar – benar terbebas dari efek ini dan memiliki kompetensi yang sangat mumpuni. 

Pada awalnya, saat seseorang hanya memiliki sedikit ilmu pengetahuan, ia akan merasa sudah menguasai hal atau bidang pengetahuan tersebut. Sehingga ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi, namun nyatanya pengetahuan yang dimilikinya cenderung rendah.

Lalu setelah seseorang tersebut menyadari bahwa hal atau bidang yang ditekuninya jauh lebih kompleks dari apa yang ia tahu, maka kepercayaan dirinya akan menurun tajam.

Dengan demikian maka seseorang tersebut mulai belajar dengan lebih giat karena menyadari keterbatasan dirinya. Maka pengetahuan yang dimiliki oleh orang tersebut meningkat, begitu pula dengan kepercayaan dirinya, namun dalam batas yang wajar atau realistis.

Tahap berikutnya, ketika seseorang tersebut benar – benar sudah menguasai hal atau bidang yang ditekuninya, maka kepercayaan diri yang dimiliki oleh orang tersebut sudah bersifat stabil. 

Penyebab dan Ciri Dunning-Kruger Effect

Merasa Telah Banyak Belajar

Individu yang terjebak dalam Dunning-Kruger Effect ini akan merasa bahwa ia sudah memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan yang cukup apabila dibandingkan dengan orang lain. Sehingga individu tersebut memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Ia merasa bahwa ia sudah banyak mempelajari sesuatu. Padahal, sebagai mahasiswa kita dituntut untuk terus belajar dan belajar, agar dapat memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas 

Perspektif yang Terbatas

Seorang individu yang terjebak dalam bias kognitif Dunning-Kruger Effect cenderung berpikiran tertutup, dan memiliki sudut pandang yang terbatas. Hal tersebut berbahaya bagi mahasiswa, karena mahasiswa dituntut untuk terus belajar, berpikiran terbuka dan kritis agar ilmu pengetahuan dan juga wawasan yang dimiliki menjadi luas dengan melihat dari berbagai sudut pandang. Sedangkan, individu yang terjebak dalam bias kognitif ini akan cenderung cukup terhadap satu sudut pandang yaitu sudut pandangnya dan tidak ingin menerima pandangan dari orang lain. 

Ego yang Tinggi

Karena individu yang terjebak dalam Dunning-Kruger ini merasa sudah banyak belajar, memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan yang tinggi, dan wawasan yang luas, maka sifat dan sikap ini akan mengakibatkan tingginya ego yang dimiliki oleh individu tersebut. Sehingga individu tersebut menjadi anti terhadap kritik dan masukan dari orang lain.

Minimnya Metakognisi

Metakognisi merupakan kemampuan untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan oleh diri. Minimnya kemampuan metakognisi tersebut mengakibatkan seorang individu tidak memiliki kesadaran terhadap sejauh mana ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga ia akan berhenti untuk mencari tahu, berhenti untuk belajar dan berkembang. 

Bahaya Dunning-Kruger Effect Bagi Mahasiswa

Karena mahasiswa yang terjebak dalam kondisi Dunning-Kruger Effect ini merasa dirinya sudah cukup banyak belajar, akibatnya adalah mahasiswa tersebut berhenti untuk belajar. Sedangkan mahasiswa memiliki kewajiban untuk selalu ingin tahu dan mencari tahu mengenai suatu fenomena, berpikir kritis dan terbuka. Sehingga keengganannya untuk belajar dan mencari tahu lebih banyak tersebut mengakibatkan pengetahuannya dangkal dan sulit berkembang.

Selain itu, karena mahasiswa yang terjebak dalam Dunning-Kruger Effect ini memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi, maka mahasiswa ini berpotensi untuk menyebarkan informasi yang keliru, baik dalam diskusi, hingga bersosial media. Imbas dari minimnya pengetahuan yang dimiliki, namun merasa dirinya paling tahu akan banyak hal.

Lalu apabila mahasiswa ini merasa bahwa dirinya sudah lebih pintar dari orang lain, maka efeknya adalah menjadi defensif terhadap sudut pandang atau argumen dari orang lain. Mahasiswa yang terjebak dalam bias kognitif Dunning-Kruger Effect dapat bersikap anti kritik dan enggan untuk menerima masukan dari orang lain, imbas dari sifatnya yang merasa bahwa ia sudah lebih baik dari yang lain. Padahal, kritik merupakan proses penting dalam perkembangan diri dalam perkuliahan.

Mahasiswa yang merasa bahwa dirinya yang lebih hebat dari orang lain akan cenderung merasa dominan, sehingga akan sulit untuk dapat bekerja sama dalam tim atau untuk berkolaborasi. Hal ini terjadi imbas sifat anti kritik dan enggan menerima masukan atau pendapat dari orang lain yang memiliki sudut pandang yang berbeda.

Sehingga pada lingkungan akademik, mahasiswa yang terjebak dalam Dunning-Kruger Effect ini dapat mencoreng citra intelektual. Karena seharusnya seorang yang terpelajar dapat berpikiran terbuka, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu serta keinginan untuk terus belajar yang tinggi. 

Cara Mengatasi Dunning-Kruger Effect

Melakukan Refleksi Diri

Seorang mahasiswa harus menyadari bahwa belajar merupakan proses yang panjang, jadi tidak boleh cepat puas atau merasa cukup dengan pengetahuan yang dimiliki. Akan selalu ada tanya dan ilmu pengetahuan serta wawasan baru yang bisa dimiliki oleh mahasiswa apabila mahasiswa ingin berpikiran terbuka, dan selalu penasaran terhadap fenomena yang ada di masyarakat atau bidang yang sedang ditekuni tersebut.

Terbuka Terhadap Kritik

Seorang mahasiswa tidak boleh merasa bahwa dirinya paling benar. Jangan hanya berpegang pada satu sumber, referensi atau sudut pandang saja. Mahasiswa harus terbuka terhadap kemungkinan – kemungkinan, sumber – sumber, referensi – referensi atau sudut pandang lainnya. Sehingga mahasiswa tidak menjadi individu yang anti terhadap kritik dan masukan.

Gunakanlah feedback tersebut sebagai bahan untuk evaluasi, bukan sebagai ancaman terhadap diri. 

Bandingkan Diri Dengan yang Lebih Ahli

Dalam konteks menghindari atau mengatasi agar tidak terjebak dalam Dunning-Kruger Effect, maka membandingkan diri dengan orang lain yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di atas kita akan tetap menjaga sikap kita tetap realistis. Selain itu, kita juga tidak terjebak dalam bias kognitif merasa selalu lebih baik daripada orang lain. 

Semakin banyak kita belajar, semakin kita sadar bahwa betapa luasnya ilmu pengetahuan. Akan selalu ada tanya dan jawab serta wawasan yang baru, karena ilmu pengetahuan bersifat dinamis. 

Penutup: Jangan Pernah Berhenti Untuk Belajar!

Bias kognitif Dunning-Kruger Effect merupakan kondisi psikologis atau mental yang dapat menjebak siapa saja, mahasiswa dengan latar belakang apapun dan dari manapun. Namun, dengan terus melakukan refleksi diri, dan semangat yang berkelanjutan untuk mencari ilmu, efek ini bisa kita hindari.

Jangan pernah merasa paling tahu semua hal, karena mahasiswa harus selalu haus akan ilmu pengetahuan. Semakin banyak kita belajar, maka semakin kita sadar bahwa masih banyak yang belum kita ketahui. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk belajar!

Baca juga: Belajar Berpikir Kritis, Untuk Jadi Mahasiswa Hebat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *