Citizen Journalism: Partisipasi Warga Dalam Menyampaikan Berita

Citizen Journalism Warga

CampusNet – Di era media baru seperti sekarang ini, siapapun dapat menyebarkan informasi kepada publik. Baik melalui sosial media, blog pribadi, atau platform media lainnya.

Saat ini siapapun bisa menjadi “jurnalis”, karena kemudahan akses untuk menyebarluaskan berita.

Fenomena ini disebut dengan Citizen Journalism atau Jurnalisme Warga. Untuk informasi lebih lengkapnya, yuk kita bahas!

Apa Itu Citizen Journalism?

Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan praktik jurnalisme yang dilakukan oleh masyarakat umum yang bukan jurnalis profesional. 

Jurnalisme warga berarti masyarakat berpartisipasi atau terlibat secara aktif dalam melakukan pencarian berita, menyunting, hingga mempublikasikan berita kepada publik melalui medianya sendiri.

Yang membedakan antara jurnalis profesional dengan jurnalis warga adalah jurnalis profesional bekerja atau terikat pada perusahaan pers tertentu, sedangkan jurnalis warga tidak bekerja atau terikat dengan perusahaan pers manapun. 

Berdasarkan cara kerjanya, jurnalis profesional juga memiliki pedoman etik untuk menghasilkan karya jurnalistik. Sedangkan jurnalis warga cenderung mencari hingga mempublikasi informasi atau berita dengan cara dan gaya sendiri, tidak memiliki pedoman etik atau kode etik dalam melakukan kerjanya. 

Jurnalis warga menekankan kecepatan dalam melakukan pemberitaan, sehingga akurasi data cenderung dipertanyakan dan membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Sedangkan jurnalis profesional mempunyai aturan untuk memiliki akurasi data yang tepat dalam melakukan publikasi berita. 

Kelebihan Citizen Journalism

Keberadaan citizen journalism atau jurnalisme warga tidak serta merta mengancam keberadaan jurnalis profesional. Namun, keduanya dapat berjalan beriringan. Citizen journalism atau jurnalisme warga memiliki kelebihan, yaitu untuk membantu media mainstream menyampaikan berita di lapangan.

Contohnya, terkadang media mainstream atau jurnalis profesional terlambat atau terhambat untuk datang ke lokasi kejadian peristiwa, maka warga setempat atau warga yang berada di lokasi kejadian tersebut dapat melakukan dokumentasi informasi dan mempublikasikan berita secara real time atau lebih cepat.

Selain itu, terkadang media mainstream sering kali berfokus terhadap isu elite, nasional dan juga internasional. Melalui kegiatan jurnalisme warga, maka berita – berita lokal dapat terangkat. 

Warga dengan medianya juga bisa menjadi pengawas sosial. Warga bisa mendokumentasikan peristiwa – peristiwa yang melanggar aturan atau norma, penyalahgunaan wewenang, dan berbagai isu sosial lainnya. 

Saat masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya penyebaran informasi melalui media, maka masyarakat cenderung kritis terhadap informasi yang beredar, sehingga secara otomatis masyarakat dapat meningkatkan literasi media melalui jurnalisme warga atau berita – berita yang beredar di tengah masyarakat dan dipublikasi oleh masyarakat sendiri. 

Tantangan Dalam Praktik Citizen Journalism

Citizen journalism atau jurnalisme warga cenderung mengedepankan kecepatan dalam melakukan pemberitaan suatu informasi, karena menyampaikan informasi secara real time ketika berada di lokasi terjadinya peristiwa atau lebih cepat daripada media mainstream lainnya. Sehingga, verifikasi terhadap data atau informasi yang dipublikasi tidak maksimal, mengakibatkan rawan terjadinya penyebaran berita hoax atau informasi yang tidak akurat hingga sesat. 

Kemudahan melakukan pemberitaan yang dilakukan oleh warga juga dapat memicu kepanikan atau kesalahpahaman, apabila berita yang disampaikan tersebut tidak diverifikasi terlebih dahulu.

Dalam melakukan kerjanya, jurnalis profesional mempedomani Kode Etik Jurnalistik, sehingga kerja – kerja jurnalistik dilakukan secara teratur dan memenuhi standar etika dalam mencari hingga mempublikasi berita. Sedangkan jurnalisme warga tidak memiliki landasan etik apapun, sehingga cenderung terjadinya pelanggaran etika dalam melakukan pencarian hingga publikasi berita.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat atau warga yang ingin melakukan praktik citizen journalism atau jurnalisme warga ini untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan itu benar, sudah terverifikasi. 

Sebutkan sumber yang jelas, berikan keterangan mengenai informasi kesaksian sumber berita. 

Fungsi jurnalisme warga adalah untuk menyampaikan informasi, bukan ingin memprovokasi. Maka gunakanlah bahasa yang netral, dan tidak bertujuan untuk memecah belah publik.

Untuk melakukan praktik jurnalisme warga juga baiknya memahami etika serta norma masyarakat terlebih dahulu, sehingga saat mencari berita tidak melanggar etika dan norma yang dianut masyarakat lalu menimbulkan kekacauan.

Jurnalis warga wajib menjaga akurasi informasi, etis, dan bertanggung jawab.

Citizen Journalism: Warga yang Berdaya

Citizen journalism atau jurnalisme warga hadir sebagai bentuk demokratisasi media. Setiap warga berhak dan memiliki kemampuan untuk melaporkan ketidakadilan, menyuarakan kebenaran, dan menyebarkan informasi untuk sesama.

Dengan kemampuan tersebut, datang juga tanggungjawab yang besar. Maka jadilah jurnalis warga yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab karena berita yang disebarkan dapat berdampak luas dan signifikan bagi masyarakat. 

Jurnalisme warga, warga berdaya!

Baca juga: Media Sosial dan Dampaknya terhadap Jurnalisme

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *