Finlandia Buktikan Belajar 5 Jam Sehari Cetak Siswa Terbaik Dunia

CampusNet – Finlandia kembali membuktikan bahwa durasi belajar bukan satu-satunya penentu keberhasilan pendidikan. Siswa di negara itu hanya belajar sekitar lima jam per hari, tetapi mereka tetap menempati posisi atas dalam berbagai survei pendidikan global.

Mengutip Kompas.com, sekolah di Finlandia tidak menjejalkan pelajaran seharian penuh. Mereka justru membagi waktu belajar dengan seimbang, ada jeda untuk bergerak, beristirahat, atau sekadar bermain di luar ruangan. Pola itu membuat otak siswa tetap segar dan siap menerima pelajaran berikutnya.

Rapor Berisi Cerita, Bukan Angka

Finlandia juga menulis ulang caranya dalam menilai siswa. Mengutip Kompas.com, guru di sana tidak lagi memberikan nilai dalam bentuk angka, melainkan narasi deskriptif. Rapor siswa berisi catatan perkembangan yang nyata: bagaimana mereka berpikir, bekerja sama, dan mengatasi masalah.

Pendekatan ini membuat proses belajar terasa manusiawi. Guru menilai bukan untuk menghakimi, tetapi untuk membantu siswa berkembang. Orang tua pun bisa memahami kemampuan anaknya tanpa tekanan kompetisi antar kelas.

Guru Punya Kuasa, Siswa Punya Ruang

Di Finlandia, guru memegang peran sentral. Pemerintah memberi mereka otonomi penuh untuk mengatur metode mengajar dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa. Semua guru wajib bergelar magister, dan sistem memberi mereka waktu untuk terus mengembangkan diri.

Kementerian Pendidikan Finlandia menyebut, kepercayaan kepada guru menjadi alasan utama mengapa sistem pendidikan negara itu berjalan stabil. Sekolah tidak berlomba-lomba mencetak angka tinggi, tetapi fokus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Sekolah yang Ramah, Bukan Kompetitif

Anak-anak Finlandia baru masuk sekolah pada usia tujuh tahun, dan mereka tidak membawa beban ujian berat atau ranking kelas. Guru mengarahkan mereka untuk berpikir kritis, bukan sekadar menghafal. Hasilnya? ruang kelas terasa seperti komunitas belajar, bukan arena perlombaan.

Sistem ini menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian sejak dini. Hasilnya terlihat jelas: siswa Finlandia tumbuh dengan tingkat literasi dan kesejahteraan yang tinggi, sementara sekolah mereka tetap menjadi rujukan dunia.

Inspirasi untuk Indonesia

Finlandia menunjukkan bahwa belajar lebih sedikit bisa berarti belajar lebih efektif. Kunci keberhasilan mereka bukan pada jumlah jam belajar, tetapi pada kualitas pengajaran, kesejahteraan guru, dan penilaian yang bermakna.

Indonesia bisa mengambil pelajaran penting dari sini. Guru perlu ruang berinovasi, siswa perlu waktu bernapas, dan sekolah perlu menilai dengan cara yang lebih adil. Mungkin sudah saatnya kita berhenti mengejar jam panjang, dan mulai mengejar cara belajar yang lebih baik.

Baca Juga: Negara-negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner TikTok