Mendikti: Pekerjaan Akan Hilang karena AI, Inilah Penyelamatnya!

Pekerjaan Akan Hilang karena AI, Inilah Penyelamatnya!

CampusNet – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, baru-baru ini mengungkapkan tantangan besar yang akan dihadapi calon pekerja di masa depan. Dalam sebuah acara di Menara Global, Jakarta, pada 16 Januari 2025, ia menekankan bahwa banyak pekerjaan akan beralih ke tangan artificial intelligence (AI), robot, dan otomatisasi. Dengan kata lain, perubahan ini akan memengaruhi cara kita bekerja secara signifikan.

Transformasi Pekerjaan di Era AI

Satryo menjelaskan bahwa format pekerjaan akan berubah drastis. dikutip dari detik.com Ia menyatakan, “Ke depan tantangannya luar biasa, pekerjaan pun mulai tidak jelas.” Oleh karena itu, penting bagi calon pekerja untuk mengembangkan keterampilan yang tidak dapat ditiru oleh AI atau perangkat otomatis lainnya. Dalam konteks ini, keterampilan yang relevan menjadi sangat krusial. Berikut Keterampilan yang Diperlukan menurut Mendikti:

  1. Soft Skills: Pertama-tama, kemampuan membaca, menulis, berkomunikasi, dan memiliki etos kerja yang tinggi menjadi kunci. Satryo menegaskan bahwa keterampilan ini akan membantu individu bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
  2. Kemampuan Membaca: Selanjutnya, kemampuan membaca bukan hanya sekadar memahami angka dan huruf. Lebih dari itu, kemampuan ini mencakup kemampuan untuk belajar dan memahami informasi dengan baik. Dengan membaca secara aktif, individu dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.
  3. Kemampuan Menulis: Selain itu, kemampuan menyampaikan pikiran dalam bentuk tulisan juga sangat penting. Satryo menyatakan, “Dengan kita mampu membaca dengan baik, maka semua soal selesai.” Keterampilan menulis yang baik memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
  4. Etos Kerja: Terakhir, Satryo menekankan pentingnya inisiatif dan kemauan untuk terus belajar. Calon pekerja harus berani mengambil langkah dan tidak hanya menunggu instruksi. Dengan demikian, mereka akan menunjukkan nilai tambah di mata perusahaan.

Tantangan dari Dunia Nyata

Dalam kesempatan itu, Satryo berbagi pengalamannya saat bertemu dengan sejumlah CEO di Indonesia. Ia menemukan bahwa banyak perusahaan mengeluhkan kurangnya inisiatif dari lulusan perguruan tinggi. “Mereka katakan ‘maaf pak Satryo, dia nggak ada inisiatif’. Kalau nggak disuruh, mereka tidak bekerja,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan harus memiliki kebiasaan membaca dan rasa ingin tahu yang tinggi agar dapat beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerja.

Dengan demikian, menghadapi era AI bukanlah hal yang perlu ditakuti jika calon pekerja mempersiapkan diri dengan baik. Keterampilan seperti soft skills dan etos kerja yang tinggi akan menjadi penyelamat dalam dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi. Oleh karena itu, mahasiswa dan calon pekerja disarankan untuk aktif belajar dan mengembangkan diri agar siap menghadapi tantangan di masa depan.

Aksi Nyata untuk Masa Depan

Sebagai langkah konkret menuju masa depan yang lebih cerah, calon pekerja sebaiknya mulai mencari pelatihan atau kursus yang dapat meningkatkan keterampilan tersebut. Misalnya, mengikuti workshop komunikasi efektif atau program pengembangan diri lainnya dapat memberikan keunggulan kompetitif. Selain itu, mereka juga harus aktif mencari pengalaman praktis melalui magang atau proyek kolaboratif.

Dengan persiapan yang matang dan sikap proaktif dalam belajar, mereka dapat menghadapi perubahan pekerjaan dengan percaya diri dan optimisme. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan bertahan tetapi juga berkembang dalam era AI yang penuh tantangan ini.

Baca juga: Artificial Intelligence Siap Menggantikan Pekerjaan Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *