CampusNet ā Paris Hilton, nama yang identik dengan kemewahan, glamor, dan kehidupan selebriti di Los Angeles dan terknal dengan “that’s hot”. Telah lama terkenal sebagai sosok yang melambangkan gaya hidup “LA Girl”, mewah, menyenangkan, dan penuh kontroversi. Namun, di balik citra tersebut, Paris sebenarnya menyimpan kecerdasan dan bakat bisnis yang sering kali terabaikan.
Bagaimana dia membangun citranya yang ikonik, dan pada saat yang sama, secara cerdik menavigasi dunia bisnis dan hiburan?
Membangun Citra “LA Girl”
Sejak kemunculannya di awal tahun 2000-an, Paris Hilton dengan cepat terkenal sebagai “it girl” LA. Sering muncul di pesta-pesta eksklusif, tampil berbagai acara reality show seperti The Simple Life. Ia juga menjadi headline berita berkat gaya hidup hedonis.
Lewat berbagai penampilannya, ia menciptakan persona yang menonjolkan citra seorang sosialita yang serba glamor, riang, dan terkadang tampak kurang serius. Namun, Paris sadar bahwa citra seperti ini sangat menjual di dunia hiburan. Terutama di era awal media sosial ketika selebriti mulai bisa membentuk narasi mereka sendiri secara langsung kepada publik.
Dengan tampil seolah hanya peduli pada fashion dan pesta, ia sebenarnya memainkan peran tertentu. Paris menciptakan brand yang melekat sebagai ikon atau it girl yang memikat.
Lebih dari Sekadar Penampilan
Namun tidak banyak yang tahu, bahwa di balik citra tersebut, Paris Hilton adalah seorang pengusaha yang cerdas. Ia telah membangun kerajaan bisnis dengan lebih dari 45 butik di seluruh dunia dan lini parfum. Dari bisnis tersebut, Paris menghasilkan miliaran dolar, serta berbagai kolaborasi dan usaha di dunia mode dan kecantikan.
Paris menunjukkan kemampuan manajerial dan kreativitasnya dalam memanfaatkan ketenaran yang ia dapatkan dari media, lalu mengubahnya menjadi peluang bisnis. Berbagai produknya, dari parfum hingga fashion, terjual laris dan menjadi bagian dari brand globalnya yang bernilai jutaan dolar.
Paris juga terlibat dalam banyak aspek pengembangan produknya, memperlihatkan bahwa ia bukan sekadar wajah dari bisnisnya, melainkan memiliki keterlibatan langsung dalam pengambilan keputusan dan pengembangan strategi pemasaran.
Mengungkapkan Jati Diri yang Sebenarnya
Dalam beberapa tahun terakhir, Paris mulai menunjukkan sisi lain dari dirinya yang lebih serius. Dalam dokumenter This Is Paris (2020), dia mengungkapkan bahwa citra āblonde bimboā yang selama ini melekat padanya hanyalah peran yang sengaja ia mainkan untuk tujuan tertentu. Ia membahas pengalamannya sebagai penyintas pelecehan saat remaja dan bagaimana trauma tersebut membentuk hidupnya.
Film tersebut membantu mengubah pandangan publik tentang Paris Hilton sebagai pribadi yang lebih kompleks dan tangguh dari yang selama ini terlihat. Selain itu, Paris juga vokal dalam mendukung reformasi pendidikan dan perlindungan anak. Ia memanfaatkan platformnya untuk berbicara mengenai isu-isu serius yang sebelumnya mungkin tidak pernah berasosiasi dengan dirinya, menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar selebriti yang mengandalkan kemewahan.
Paris Hilton telah berhasil membangun citra dirinya sebagai LA Girl yang glamor dan tanpa beban, tetapi dari citra tersebut terdapat sosok yang cerdas dan memiliki naluri bisnis yang kuat. Dengan kecerdasannya, dia telah membangun brand global yang menguntungkan, dan saat yang sama, perlahan mengungkapkan jati dirinya yang lebih mendalam dan penuh empati.
Paris Hilton adalah contoh sempurna dari seseorang yang mampu memanfaatkan stereotip publik untuk keuntungan pribadinya, sembari tetap menyimpan kompleksitas dan kecerdasan.