CampusNet – Presiden Prabowo Subianto akhirnya bersuara tentang isu-isu terkini yang terjadi selama sekitar 150 hari kepemimpinannya. Orang nomor 1 di RI tersebut, mengundang 6 pemimpin redaksi media ternama dan seorang news anchor dari stasiun televisi milik pemerintah. Sesi tanya jawab berlangsung kurang lebih selama 3,5 jam. Wawancara eksklusif ini berlangsung di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa barat. Bagaimana tanggapan Prabowo ketika dicecar pertanyaan dari para jurnalis senior?
Presiden Prabowo Menjawab Tentang Komunikasi Pemerintah dengan Publik
Prabowo menyetujui bahwa komunikasi yang dibangun pihak pemerintah dengan publik berjalan buruk. Isu terkini seperti #TolakRUUTNI, #IndonesiaGelap dan #Kaburajadulu gagal dipahami dengan baik oleh pihak pemerintah. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nurson Wahid menilai #Kaburajadulu adalah bentuk kurangnya sikap patriotik dan cinta tanah air. Dirinya menyebutkan bahwa jika ada masalah di dalam negeri, lebih baik diselesaikan bersama-sama.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan merespon #IndonesiaGelap dengan mengatakan “Kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia”. Selain itu, teror kepala babi yang diterima Tempo.co ditanggapi oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi dengan mengatakan “Sudah, dimasak saja”. Pernyataan ini diakui sendiri oleh Prabowo Subianto sebagai bentuk kekeliruan dan ketelodoran.
Bentuk-bentuk respon yang diberikan oleh pejabat pemerintahan diyakini sebagai salah satu faktor mengapa Presiden Prabowo mengundang jurnalis ke kediamannya untuk diwawancarai. Hal ini dilakukan untuk menjaga komunikasi pemerintah dengan publik, serta menjaga hubungan pemerintah dengan media.
Presiden Prabowo Menjawab Tentang Demonstrasi dan RUU TNI
Prabowo sendiri mengucapkan bahwa demo tidak apa-apa dilakukan, asal berjalan dengan damai. Jurnalis diminta untuk tidak menilai secara subjektif tentang demo ini dan mengetahui apakah demo ini dilaksanakan murni dari keinginan rakyat atau ada pihak-pihak tertentu yang mendalangi rentetan demo ini. “Coba perhatikan, secara objektif ya dan jujur ya, apakah demo-demo itu, murni atau ada yang bayar” tutur Prabowo. “Kita hormati hak untuk berdemo, asal demonya damai” lanjutnya. Ketika ditanyai perihal RUU TNI, Prabowo menjawab bahwa RUU TNI ini hanya soal perpanjangan usia beberapa perwira tinggi. Selain itu, Prabowo juga menegaskan tidak ada maksud dan niat untuk mengembalikan dwifungsi TNI.
Presiden Prabowo Menjawab Soal Perekonomian Indonesia
Menanggapi perihal perekonomian di indonesia, Prabowo berkata bahwa pasar modal atau pasar saham itu fluktuatif. Kadang naik kadang turun dan hal, itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Mengenai IHSG, Prabowo mengutarakan “Kita punya kekuatan dan kita akan investasi. Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh. Kalau pasar saham naik, orang diam.” Prabowo meyakini bahwa Indonesia harus berdikari dan tidak bergantung oleh pihak manapun.
Selanjutnya, menurut Prabowo mengenai rasio utang Indonesia tidak perlu dibawa pusing. Rasio utang Indonesia masih tehitung rendah dibanding negara-negara lain. Rasio utang Indonesia masih berada di angka 39% terhadap produk domestik bruto. Angka tersebut masih dibawah negara-negara seperti Vietnam, Swiss, Turki dan Rusia. “Banyak orang bilang utang kita banyak, memang utang kita besar. Tapi utang kita salah satu rasionya, perbandingan utang kita terhadap produksi nasional kita, terhadap produksi bruto kita, PDB kita, salah satu terendah,” Ujar Prabowo.
Penilaian Terhadap Kinerja Kepemimpinannya
Berdasarkan perkataan Presiden Prabowo sendiri, dirinya menilai kinerja kepemimpinannya berada di angka 6 dari 10. “Anda minta saya kasih nilai untuk diri saya lima bulan ya, enam bulan, saya terus terang aja, saya bangga bahwa sekarang ini saya kasih nilai diri saya enam,” tutur Prabowo. Dirinya merasa cukup puas dengan kinerjanya selama kurang lebih 150 hari pertama. Prabowo menegaskan bahwa nilai yang ia ucapkan sudah memenuhi “passing grade” dan tidak butuh remedial. Prabowo juga mengatakan ingin bekerja lebih cepat untuk menuntaskan dan memenuhi janji politiknya.