CampusNet – Sejarah mengenai kampus pertama di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda, bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan terdidik. Salah satu tonggak penting dalam dunia akademik Indonesia adalah berdirinya kampus pertama di tanah air, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). STOVIA, yang didirikan pada abad ke-19 dan menjadi cikal bakal pendidikan tinggi di Indonesia.
STOVIA: Cikal Bakal Pendidikan Tinggi di Indonesia
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan STOVIA pada tahun 1851 sebagai sekolah kedokteran yang bertujuan melatih tenaga medis pribumi. Pada awalnya, pendidikan di STOVIA lebih berfokus pada pelatihan dokter untuk bekerja di daerah-daerah terpencil Nusantara. STOVIA terletak di Batavia (sekarang Jakarta) dan menjadi tempat pendidikan bagi banyak tokoh penting dalam sejarah Indonesia, termasuk Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan dr. Sutomo, yang kemudian menjadi pelopor pergerakan nasional.
Meski awalnya hanya menerima siswa dari kalangan tertentu, STOVIA menjadi simbol kebangkitan kaum intelektual pribumi. Banyak lulusannya kemudian berperan besar dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia, baik melalui organisasi politik maupun perjuangan di bidang kesehatan dan pendidikan.
Transformasi STOVIA Menjadi Universitas Indonesia
Setelah menutup STOVIA pada tahun 1927, pihak sekolah mengembangkannya menjadi Geneeskundige Hoogeschool (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran. Pada masa setelah kemerdekaan, GHS akhirnya bergabung dengan berbagai institusi pendidikan lain dan menjadi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1950. UI hingga kini tetap menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Warisan Kampus Pertama di Indonesia
Sebagai kampus pertama di Indonesia, STOVIA meninggalkan warisan yang sangat berharga, baik dalam dunia pendidikan maupun pergerakan nasional. Beberapa dampak penting dari keberadaan STOVIA antara lain:
- Pondasi Pendidikan Kedokteran – STOVIA menjadi awal dari perkembangan pendidikan kedokteran di Indonesia. Kini, banyak universitas di Indonesia memiliki fakultas kedokteran yang berkualitas.
- Lahirnya Kesadaran Nasional – STOVIA mencetak banyak tokoh yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan. Pendidikan di STOVIA menanamkan semangat persatuan dan nasionalisme.
- Model Perguruan Tinggi di Indonesia – Sistem pendidikan yang diterapkan di STOVIA menjadi contoh bagi pengembangan universitas lain di Indonesia.
Kini, pendidikan tinggi di Indonesia telah berkembang pesat dengan ratusan perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai daerah. Namun, sejarah STOVIA tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan akademik di tanah air.
Sejarah mengenai kampus STOVIA menjadi saksi awal lahirnya pendidikan tinggi di Indonesia dan peran pentingnya dalam membentuk generasi intelektual bangsa. Kampus pertama ini adalah bukti bahwa pendidikan memiliki peran besar dalam membangun masa depan negara.