CampusNet ā Sebagai mahasiswa pasti sering menghadapi tahap wawancara, mulai dari wawancara beasiswa, magang, organisasi, volunteer, dan masih banyak lagi. Ketika menghadapi wawancara, salah satu tantangan terbesar adalah menjawab pertanyaan yang sering kali menimbulkan kecemasan.
Namun, dengan teknik yang tepat, kamu bisa lebih siap untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit. Salah satu teknik yang bisa membantu adalah metode STAR.
Metode ini adalah cara efektif untuk memberikan jawaban yang jelas dan terstruktur selama wawancara. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menggunakan STAR untuk menjawab pertanyaan interview dan menonjolkan diri kamu sebagai kandidat yang ideal.
Apa itu Metode STAR?
STAR adalah singkatan dari Situation (Situasi), Task (Tugas), Action (Tindakan), dan Result (Hasil). Dengan teknik ini, kamu bisa cerita pengalaman atau pencapaian kamu dengan runtut, mulai dari situasi yang kamu hadapi sampai hasil yang kamu capai.
Ini bikin jawaban kamu bukan cuma panjang lebar, tapi juga fokus dan berbobot. Jadi, memberikan gambaran yang jelas kepada pewawancara tentang bagaimana kamu menangani situasi tertentu. Selain itu, metode ini digunakan dalam berbagai konteks seperti, penulisan esai dan pembelajaran.
Mengapa Harus Pakai Metode STAR?
Metode STAR mempermudah kamu menjelaskan bagaimana menghadapi dan menyelesaikan tantangan di masa lalu. Ini menunjukkan kemampuan dalam problem solving, yang merupakan keterampilan penting. Selain itu, dengan jawaban terstruktur, pewawancara dapat lebih mudah menilai kompetensi dan pengalaman kamu.
Metode iniĀ membantu kamu tetap fokus pada poin-poin penting yang ingin disampaikan, sehingga menghindari jawaban yang bertele-tele dan tidak relevan.Kemudian, membantu mengurangi rasa gugup dan membuat lebih percaya diri saat wawancara.
Baca juga : Tips Wawancara Beasiswa
Bagaimana Cara Gunakan Metode STAR?
1. Situation
Langkah pertama adalah menjelaskan situasi saat kamu menghadapi masalah. Untuk membantu pewawancara memahami masalah atau proyek yang kamu hadapi, berikan informasi latar belakang yang relevan. Misalnya saat kamu menjadi ketua panitia acara, tetapi acara tersebut memiliki anggaran yang terbatas.
Contoh : Saat saya menjadi ketua panitia acara orientasi mahasiswa baru di kampus, kami menghadapi tantangan dengan jadwal yang ketat dan anggaran yang terbatas.
2. Task
Setelah menjelaskan situasinya, fokuskan pada tugas atau tanggung jawab yang kamu emban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang spesifik dan terperinci. Jelaskan apa yang harus dilakukan, dan apa peran serta tujuan yang harus dicapai. Ini membantu pewawancara memahami peran spesifik kamu dalam situasi tersebut.
Contoh: merencanakan seluruh acara, mulai dari penyusunan anggaran hingga koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pembicara dan vendor.
3. Action
Di bagian ini, ceritakan langkah-langkah konkret yang kamu ambil untuk menyelesaikan tugas atau menghadapi tantangan. Jelaskan bagaimana kamu mengatasi masalah, termasuk strategi atau pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Fokuskan pada peran dan tanggung jawab yang kamu jalankan.
Contoh : Saya membuat jadwal acara yang rinci, bernegosiasi dengan vendor untuk mendapatkan penawaran terbaik, mengadakan rapat rutin dengan tim untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana, dan menetapkan deadline untuk setiap divisi. Saya juga menggunakan tools dan platform untuk melacak kemajuan dan memastikan setiap anggota berkomunikasi dengan baik. Selain itu, saya memotivasi tim dengan memberikan umpan balik konstruktif dan dukungan.
4. Result
Terakhir, jelaskan hasil dari tindakan yang kamu ambil. Ceritakan hasil akhir dari proyek atau tantangan tersebut, termasuk pencapaian, perbaikan, hasilnya. Jika memungkinkan, gunakan data atau angka untuk menunjukkan keberhasilan.
Contoh: Acara orientasi berhasil dilaksanakan tepat waktu dan dalam anggaran yang telah ditentukan. Acara tersebut mendapatkan umpan balik positif dari peserta dan meningkatkan kepuasan mahasiswa baru serta dipuji oleh pihak kampus.