UNESCO Soroti Peran Penting AI dalam Dunia Pendidikan

Peran Penting AI

CampusNet – Setiap tanggal 24 Januari, dunia memperingati Hari Pendidikan Internasional yang oleh UNESCO. Tahun ini, peringatan tersebut menjadi momen refleksi peran penting AI dalam dunia pendidikan. Bertujuan untuk mengevaluasi peluang dan tantangan yang hadir oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam dunia pendidikan.

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menekankan pentingnya investasi dalam pelatihan bagi guru dan siswa. Hal ini untuk memastikan penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab.

“Kecerdasan buatan menawarkan peluang besar bagi pendidikan, asalkan penerapannya di sekolah berdasarkan pada prinsip etika yang jelas. Teknologi ini harus melengkapi, bukan menggantikan dimensi manusia dan sosial dalam pembelajaran. AI harus menjadi alat yang mendukung guru dan siswa untuk meningkatkan kemandirian belajar serta kesejahteraan mereka,” ujar Audrey.

Peran Penting AI di Dunia Pendidikan

Data UNESCO menunjukkan bahwa penggunaan AI paling dominan di negara berpendapatan tinggi. Lebih dari dua per tiga siswa sekolah menengah di negara-negara ini sudah memanfaatkan perangkat AI untuk menunjang tugas sekolah. Tidak hanya siswa, para guru juga menggunakan AI untuk menyusun materi pembelajaran dan menilai tugas siswa.

Namun, meskipun penggunaannya meluas, para pendidik masih menghadapi tantangan besar. Hal tersebut karena minimnya panduan resmi tentang praktik terbaik dalam pemanfaatan AI di kelas. Hal ini menciptakan kesenjangan antara potensi teknologi dan implementasi efektif di lapangan.

Perlunya Kerangka Kerja Resmi: Baru 7 Negara Miliki Program AI untuk Guru

Berdasarkan survei UNESCO pada 450 lembaga pendidikan di Mei 2023, hanya 10 persen sekolah dan universitas yang memiliki kerangka kerja resmi terkait penggunaan AI. Pada 2022, hanya tujuh negara yang telah mengembangkan program atau kerangka kerja AI untuk pelatihan guru, dan hanya 15 negara yang memasukkan pelatihan AI ke dalam kurikulum nasional.

Selain itu, beberapa negara justru mengambil langkah untuk membatasi penggunaan teknologi di ruang kelas. Menurut data terbaru UNESCO, hampir 40 persen negara kini memberlakukan undang-undang atau kebijakan yang melarang penggunaan ponsel di sekolah, meningkat dari 24 persen pada Juli 2023.

10 Tahun Perjalanan UNESCO Tangani Tantangan AI

UNESCO telah menangani tantangan seputar AI selama hampir satu dekade. Pada November 2021, negara-negara anggota UNESCO mengadopsi kerangka kerja global pertama yang menetapkan standar etika untuk penggunaan AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, UNESCO menerbitkan panduan berjudul “AI Generatif dalam Pendidikan dan Penelitian” pada September 2023, yang mengulas potensi dan risiko AI. Selain itu, pada 2024, UNESCO meluncurkan dua kerangka kompetensi AI khusus untuk siswa dan guru. Panduan ini mencakup rekomendasi penting, seperti batas usia minimum 13 tahun untuk penggunaan AI di ruang kelas.

Membangun Masa Depan Pendidikan yang Inklusif dan Etis

Perkembangan AI dalam dunia pendidikan membawa peluang besar untuk mendukung inovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, potensi ini harus imbang dengan kebijakan yang tepat, pelatihan yang memadai, dan komitmen terhadap etika.

Hari Pendidikan Internasional menjadi pengingat bahwa teknologi, sebesar apa pun manfaatnya, harus selalu digunakan untuk mendukung tujuan utama pendidikan: menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing, tanpa melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang esensial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *