Gerd Mengintai Mahasiswa & Kaitannya dengan Pola Makan

gerd

CampusNet – Gerd mengintai mahasiswa, kejadian ini kerap kali muncul dan sudah familiar di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa terkena penyakit yang berhubungan dengan perut. Entah maag, gerd, gastritis atau semacamnya. Kira-kira apa kaitan gerd dengan pola makan pada mahasiswa ? Mari kita kupas selengkapnya !

Gerd

Gerd ini merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan. Pemicu paling utamanya adalah stres, yang meningkatkan penyakit ini terjadi. Stres sendiri dapat berasal dari beban akademik seperti banyaknya tugas yang harus diselesaikan, jadwal perkuliahan yang cukup padat, terlalu berambisi dengan sikap perfeksionis, hingga kurangnya waktu untuk beristirahat sejenak.

Masalah lain yang ada dapat dari keluarga, finansial ataupun pertemanan. Selain itu, juga dipicu dengan pola makan yang kurang tepat. Gerd bermula dari naiknya asam lambung ke esofagus (kerongkongan) sehingga memunculkan gejala seperti rasa terbakar dan perih di ulu hati serta mengakibatkan rasa mual.

Kebiasaan Pola Makan Mahasiswa

Beberapa kebiasaaan mahasiswa yang berhubungan lekat dengan pola makan, yakni sebagai berikut,

  • Memprioritaskan tugas terlebih dahulu, hingga tidak ingat makan. Mereka makan kalau sempat atau jika ingat saja.
  • Melewatkan poin penting, yakni sarapan dengan alasan terburu-buru berangkat kuliah.
  • Setelah makan langsung tidur karena beralasan sudah kenyang dan mengantuk
  • Seringkali beli makanan diluar dan jarang untuk menyiapkannya sendiri.
  • Mengonsumsi cemilan atau junkfood dengan alasan menggantikan kebiasaan makan.

Kebiasaan di atas tidak benar untuk ditidur ya. Mahasiswa yang memiliki pola makan buruk cenderung berpotensi besar mengalami gerd atau bahkan memperparah kondisi jika sudah terjangkit. Gerd mengintai mahasiswa itu bukanlah pernyataan yang main-main saja. Tentu kalian sudah merasakan bukan sakit perut karena kelaparan ataupun telat makan ?

Keterkaitan Gerd dengan Pola Makan Mahasiswa

Mahasiswa dengan pola makan yang buruk seperti halnya dengan seringnya mengonsumsi makanan pedas seperti seblak, bakso, ramen dan mie ayam. Kemudian makanan yang di goreng, seperti tempura, cimol, gorengan dan sejenisnya. Makanan tersebut memicu timbulnya gejala gerd, terutama di kalangan mahasiswa yang seringkali mengonsumsi makanan seperti itu.

Konsumsi dengan frekuensi yang tinggi dan berlebihan akan membuat lambung berkontraksi sehingga sel epitel pada lapisan mukosa semakin menipis. Maka tak heran jika terjadi iritasi pada lambung ketika terus menerus dikonsumsi. Selain itu juga meningkatkan produksi asam lambung. Adanya stres juga berpotensi mengubah pola makan menjadi buruk seperti melampiaskan dengan makan pedas, memilih mengonsumsi fastfood atau nyemil junkfood.

Mahasiswa melewatkan makan demi menyelesaikan tugas, mempersiapkan presentasi ataupun mengejar ketertinggalan materi. Aktivitas yang cukup padat ini membuat mereka tidak sempat menyiapkan makanan sendiri atau sekadar membuat sarapan pagi. Selain pengaruh stres, pola makan yang buruk juga turut andil dalam terjadinya gred pada mahasiswa.

Jadi usahakan seimbang antara prioritas kesehatan dan akademik ya. Kalau sakit yang susah adalah dirimu sendiri, karena kamu cuma satu tidak ada gantinya.

Baca juga artikel terkait website mempermudah tugas kuliah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *