CampusNet – Istilah Prokrastinasi, yang berasal dari bahasa Latin “pro” yang berarti “maju” atau ke depan, dan “crastinus” yang berarti “besok,” telah menjadi perhatian dalam konteks regulasi diri dan kegagalan pemahaman secara menyeluruh (Steel, 2006).
Menurut Steel (2007: 65), prokrastinasi menciptakan kegagalan yang sulit untuk dipahami sepenuhnya dalam regulasi diri. Oleh karena itu, penelitian konseptual, teoritis, dan empiris menjadi penting untuk memahami prokrastinasi melalui pendekatan korelasional, eksperimental, dan penemuan kualitatif.
Menurut para ahli, terdapat dua jenis prokrastinasi yaitu prokrastinasi akademik dan non-akademik. Prokrastinasi akademik dapat diartikan sebagai penundaan tugas formal, sedangkan non-akademik terkait dengan tugas non-formal seperti tugas rumah tangga atau kantor. Penting untuk disadari, hal ini yang melibatkan perilaku kurang disiplin dalam penggunaan waktu, merugikan diri sendiri, dan menciptakan kebiasaan menunda. Hal ini tentunya menjadi isu serius dalam dunia pendidikan, di mana siswa, tanpa menyadari, dapat terjerumus menjadi prokrastinator.
Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual menjadi ciri khas prokrastinator, akibatnya sering kesulitan memenuhi batas waktu yang telah ditetapkan. Mereka cenderung menunda pekerjaan dan melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan, seperti membaca, menonton, atau berbicara, sehingga merugikan kualitas kerja mereka.
Mengatasi Prokrastinasi Untuk Siswa
Kegiatan konseling kelompok dapat menjadi solusi untuk mengatasi prokrastinasi. Dengan pendekatan “Problem Solving,” konselor dapat membantu peserta mengidentifikasi masalah prokrastinasi, mencari akar penyebabnya, dan kemudian bersama-sama menemukan solusi. Pendekatan ini telah terbukti berhasil dalam mengembangkan berpikir kritis siswa (Nurzakiah, DF., Justitia, , Hidayat, DR., 2015).
Melansir dari artikel yang ditulis oleh Oni Kelana Ihsan Sujoni, sebagai guru BK ia melihat perlunya perhatian dari semua pihak untuk membantu siswa mengatasi prokrastinasi dan mempersiapkan mental belajar yang lebih baik. Kesadaran akan bahaya jangka panjang prokrastinasi perlu ditingkatkan. Maka dari itu, pendekatan konseling kelompok dengan metode Problem Solving dapat menjadi langkah efektif dalam mengembangkan berpikir kritis siswa.
Mengatasi Prokrastinasi Untuk Mahasiswa
Tidak hanya pada siswa yang masih di bangku sekolah, mahasiswa juga perlu menghindari kebiasaan prokrastinasi. Hal ini karena akan berdampak jangka panjang Ketika sudah memasuki dunia pasca kampus jika tidak terbiasa dari sejak mahasiswa.
Berikut cara mengatasi kebiasaan prokrastinasi:
- Buat Rencana Studi Tertulis:
- Tentukan tujuan harian, mingguan, dan semesteran.
- Gunakan planner atau aplikasi pengelola waktu untuk memantau progres.
- Pecah Tugas Menjadi Bagian Kecil:
- Jangan biarkan tugas menumpuk. Pecah menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dikelola.
- Kerjakan sebagian kecil setiap hari untuk menghindari beban kerja yang berlebihan.
- Buat Jadwal Tetap:
- Tentukan waktu khusus untuk belajar setiap hari dan tetap patuhi jadwal tersebut.
- Pilih waktu yang sesuai dengan ritme tubuh dan kebiasaan belajar terbaik.
- Hindari Gangguan:
- Matikan ponsel atau nonaktifkan notifikasi saat sedang belajar.
- Temukan tempat yang tenang dan bebas dari gangguan untuk fokus.
- Berikan Reward pada Diri Sendiri:
- Tetapkan hadiah kecil untuk diri sendiri setelah menyelesaikan tugas.
- Ini dapat memberikan motivasi tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
- Identifikasi Penyebab Prokrastinasi:
- Cari tahu apa yang membuat Anda terprokrastinasi. Apakah karena rasa malas, takut gagal, atau alasan lain?
- Setelah mengetahui penyebabnya, cari solusi untuk mengatasinya.
- Bekerjasama dengan Teman Belajar:
- Studi kelompok dapat meningkatkan akuntabilitas dan memberikan dukungan sosial.
- Pastikan kelompok tersebut tetap terfokus pada tujuan akademis.
- Jangan Takut untuk Meminta Bantuan:
- Jika menghadapi kesulitan dalam tugas, jangan ragu untuk meminta bantuan dari dosen atau teman sekelas.
- Menyelesaikan tugas dengan bantuan dapat mengurangi tekanan.
- Kenali Pola Prokrastinasi Pribadi:
- Pelajari kapan Anda cenderung terprokrastinasi dan temukan cara untuk mengatasi situasi tersebut.
- Sadari pola-pola tersebut dan cari strategi yang efektif untuk menghindarinya.
- Prioritaskan Keseimbangan Hidup:
- Jangan lupakan kebutuhan kesehatan fisik dan mental.
- Pastikan untuk memberi waktu istirahat yang cukup dan tetap menjaga keseimbangan antara akademis dan kehidupan sosial.
Oleh karena itu, mengatasi prokrastinasi membutuhkan kesadaran diri dan konsistensi dalam menerapkan strategi-strategi tersebut. Dengan mengimplementasikan tips di atas, maka mahasiswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih efektif dan meningkatkan produktivitas mereka.
Sumber : Prokastinasi Penghambat Generasi Mandiri – Insan Mandiri Cibubur