CampusNet – Tidak jarang kita temui kasus mahasiswa yang suka menunda mengerjakan tugas. Pada awalnya seperti “Ntar dulu deh, masih lama deadlinenya”, lalu kemudian “Kerjain pas h-1 deadline aja deh”. Tiba – tiba tenggat waktu sudah hampir tiba, waktu untuk mengerjakan tugas sudah tidak lagi banyak, sedangkan tugas yang harus dikerjakan memerlukan riset yang mendalam, lalu bagaimana hasil pengerjaannya? Jelas hanya selesai ala kadarnya saja.
Perilaku tersebut dikenal dengan nama prokrastinasi. Prokrastinasi ini sering dianggap sepele, namun memiliki dampak buruk terhadap diri, baik dalam jangka yang pendek maupun panjang. Untuk dapat mengetahui mengenai prokrastinasi lebih jelas, yuk kita bahas!
Apa Itu Prokrastinasi?
Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda mengerjakan tugas atau pekerjaan. Alasan untuk menunda pekerjaan tersebut beragam, mulai dari tugas atau pekerjaan yang terlalu sulit, minimnya motivasi, hingga memang malas untuk mengerjakan dan sengaja menunda pekerjaan hingga menit akhir deadline pengumpulan tugas.
Seseorang yang melakukan prokrastinasi disebut dengan prokrastinator. Prokrastinasi ini seringkali dilakukan secara sadar, walaupun orang tersebut mengetahui dampak buruk dari melakukan prokrastinasi.
Dampak Buruk Prokrastinasi
Dampak buruk yang akan sangat terasa dari menunda mengerjakan tugas atau pekerjaan adalah tugas menumpuk, yang justru kemudian membuat individu tersebut menjadi stress. Mungkin menunda mengerjakan satu tugas tidak terasa signifikan, namun apabila dilakukan secara terus menerus, setiap dapat tugas selalu ditunda – tunda, maka tugas – tugas tersebut akan menumpuk. Akibatnya individu tersebut menjadi kewalahan, sehingga dapat menyebabkan stress.
Kemudian, hasil dari tugas yang dikerjakan secara cepat dan terburu – buru cenderung tidak maksimal atau hanya asal jadi saja. Waktunya terlalu singkat untuk melakukan riset secara mendalam, menyusun kerangka berpikir, menyusun struktur penulisan, hingga revisi apabila diperlukan. Akhirnya kualitas hasil pengerjaan tugas tersebut menjadi tidak maksimal, dan nilai pun ikut menurun.
Lalu karena pengerjaannya yang relatif cepat dan terburu – buru sehingga memiliki singkat untuk melakukan riset secara mendalam, maka hilanglah kesempatan untuk belajar. Tugas bukan hanya sekedar beban, melainkan juga sarana untuk belajar. Apabila proses pengerjaan sangat terburu – buru, maka tidak ada kesempatan bagi kita untuk belajar memahami materi dengan lebih dalam.
Dampak dari minimnya waktu untuk belajar adalah wawasan atau pengetahuan yang juga minim. Dengan minimnya wawasan dan pengetahuan, maka hal tersebut akan menggerus kepercayaan diri seseorang. Seorang individu akan merasa gagal atau tidak mampu dalam menyelesaikan tugas – tugas dengan baik.
Sehingga hal tersebut akan berdampak pada terganggunya kesehatan mental dan juga fisik. Kondisi kesehatan fisik akan terganggu karena sering begadang mengerjakan tugas secara dadakan. Kondisi kesehatan mental akan terganggu, seseorang yang melakukan prokrastinasi atau menunda – nunda pekerjaan dan menumpuknya akan mengalami burnout.
Prokrastinasi menjadikan diri tidak disiplin, dan abai terhadap manajemen waktu yang baik. Hal tersebut merupakan bentuk dari sikap tidak profesional.
Oleh karena itu, sudah sangat jelas bahwa prokrastinasi tidak baik dan dapat merugikan diri sendiri.
Cara Mengatasi Prokrastinasi
Untuk menghindari atau mengatasi prokrastinasi ini adalah dengan membuat “to-do list”, baik harian maupun mingguan. Hal ini penting agar kita bisa memecah atau membagi tugas yang besar menjadi bagian kecil, agar tidak terasa berat apabila harus dikerjakan secara langsung sekaligus.
Lalu mulai lah untuk mengerjakan sekarang, bukan nanti. Tugas yang diselesaikan lebih awal akan membuat pikiran menjadi lebih tenang, dan kita jadi memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat atau melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Apabila tugas dirasa terlalu berat atau banyak, maka dapat dicicil agar lebih ringan. Selain itu, carilah bantuan seperti berdiskusi dengan teman apabila memang diperlukan.
Umumnya, untuk mengatasi prokrastinasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik “pomodoro”. Teknik ini merupakan metode belajar dengan manajemen waktu dimana kita harus fokus dalam jangka waktu yang ditentukan, dan mengerjakan tugas dengan efektif. Biasanya waktu yang ditentukan adalah 25 menit bekerja, 5 menit istirahat dalam rentang waktu tertentu, atau 15 menit bekerja, 5 menit istirahat dalam rentang waktu tertentu. Silahkan sesuaikan teknik belajar tersebut dengan kemampuan diri untuk mengerjakan tugas.
Yang juga penting untuk mencegah prokrastinasi atau menunda pengerjaan tugas adalah hindari segala bentuk distraksi, terutama dari smartphone kita. Jangan biarkan notifikasi pada smartphone mengalihkan perhatian kita. Matikan notifikasi atau jauhkan smartphone untuk sementara, jauhkan hal – hal yang dapat mengganggu fokus kita, lalu pilihlah tempat belajar yang nyaman.
Apabila tugas telah selesai dikerjakan, silahkan beri self reward atau hadiah untuk diri sendiri.
Mari Lawan Prokrastinasi!
Menunda untuk mengerjakan tugas awalnya mungkin terasa nyaman, namun pada akhirnya akan membebankan diri sendiri. Sebaliknya, memulai lebih awal memang terasa berat, namun pada akhirnya akan terasa jauh lebih ringan dan memuaskan.
Kita perlu sadar bahwa memang tidak ada yang sempurna, namun kita juga harus berusaha dengan sungguh – sungguh agar hasil dari apa yang kita kerjakan dapat selesai secara maksimal. Mari lawan prokrastinasi, dan kerjakan tugas dari sekarang!
Baca juga: Produktif dengan Manajemen Waktu yang Efektif!