Self Reward vs Boros: Mana yang Kamu Lakukan?

Self reward vs boros?

CampusNet – Self Reward merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada diri sendiri. Self reward juga sering disebut sebagai hadiah yang diberikan dari diri sendiri untuk diri sendiri.

“Aku kan capek kerja seminggu penuh, beli kopi mahal gapapa dong, self reward”

Seringkali tanpa sadar kalimat itu kita ucapkan atau dengar dari teman. Nggak ada salahnya memanjakan diri setelah kerja keras, tapi.. jangan-jangan itu cuma dalih buat gaya hidup boros?

Konsep self reward memang bagus dan penting untuk tetap menjaga semangat dan kesehatan mental dari sibuknya dunia kerja dan aktivitas sosial. Tapi kalau tidak bisa dikendalikan, perbuatan tersebut bisa bergeser jadi kebiasaan konsumtif yang ujung-ujungnya bikin dompet menjerit.

Apa Itu Self Reward?

Self reward adalah bentuk penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan sesuatu yang penting atau menantang. Bisa berupa hal kecil seperti nonton film, jajan favorit, atau jalan-jalan singkat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi, apresiasi diri, dan menjaga keseimbangan hidup.

Lalu, Kapan Self Reward Jadi Boros?

Saat:

  • Pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan atau pencapaian. Misalnya, baru kerja satu hari tapi udah traktir diri makan fancy.
  • Dilakukan terlalu sering. Kalau tiap hari pakai alasan self reward, itu namanya gaya hidup bukan penghargaan.
  • Mengganggu kondisi finansial. Kalau setelah apresiasi diri justru stress karena tagihan, itu bukan self care, tapi self sanotage.

Perbedaan Self-Reward dan Boros

AspekSelf-RewardBoros
TujuanMengapresiasi pencapaian diriMenuruti keinginan tanpa perhitungan
FrekuensiSesekali, terencanaSering, impulsif
Dampak FinansialTetap dalam batas wajarMenguras tabungan atau bikin berutang
Efek Jangka PanjangMeningkatkan semangat & motivasiMenimbulkan penyesalan dan stres keuangan

Tips Biar Self-Reward Tetap Aman

  1. Tentukan Batas Budget Bulanan
    Sisihkan sebagian kecil dari penghasilan khusus untuk self-reward. Misalnya 10%.
  2. Pilih Reward yang Bermakna, Bukan Mahal
    Kadang waktu luang untuk tidur siang atau baca buku favorit lebih memuaskan daripada belanja impulsif.
  3. Gunakan Reward sebagai Pemicu Produktivitas
    Contoh: “Kalau skripsi bab ini selesai, aku bakal nonton drakor malam ini.”
  4. Evaluasi Pola Konsumsi
    Coba cek pengeluaran sebulan terakhir. Banyak yang ‘hadiah untuk diri sendiri’, atau cuma lapar mata?
  5. Bijak di Era FOMO & Shopee Flash Sale
    Jangan sampai diskon bikin kamu beli barang yang sebenarnya gak kamu butuhkan.

Self-reward itu penting, tapi harus dibedakan dari kebiasaan boros yang justru bisa menghambat kamu mencapai tujuan finansial dan hidup. Jadi, sebelum checkout atau pesan makanan mahal, coba tanya diri sendiri: “Aku lagi mengapresiasi diri… atau cuma cari pelarian?”

Baca Juga: Menyikapi Tren Self Reward di Kalangan Mahasiswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *